Faktaseleb-Denise Chariesta harus menghadapi kehamilannya sendirian setelah berakhirnya hubungannya dengan mantan kekasihnya. Meskipun demikian, menurut Denise, pria tersebut bukanlah orang baru dalam kehidupannya. Mereka telah saling mengenal selama 10 tahun dan bahkan sudah bertunangan sebelumnya.
Denise menjelaskan bahwa kehamilan ini bukanlah kecelakaan, melainkan merupakan keputusan yang mereka ambil bersama setelah pertunangan. Mereka berencana untuk memiliki anak setelah lamaran. Denise menjelaskan hal ini kepada kumparan dalam sebuah wawancara video baru-baru ini.
Namun, ada beberapa hal yang membuat Denise akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Ia mengungkapkan bahwa saat itu dia sudah hamil dan mengalami kasus kekerasan dari mantan kekasihnya yang sedang mabuk. Selain itu, dia juga dihadapkan pada tudingan-tudingan yang tidak benar yang membuatnya merasa sangat terbebani.
“Pada saat saya hamil, dia mabuk dan menjadi semakin kasar. Selain itu, banyak tuduhan yang menyasar saya terkait dengan beberapa endorse yang saya dapatkan, padahal semuanya memiliki bukti,” tegas Denise, seperti dilansir oleh media kumparan.
Denise merasa bahwa mantan kekasihnya telah berubah dan menunjukkan sikap kasar yang sebelumnya tidak pernah ia lihat. Sikap tersebut membuatnya semakin tidak tahan karena terus-menerus dihina dan dilecehkan. Oleh karena itu, keinginan Denise untuk meninggalkannya semakin kuat.
Denise memutuskan untuk menghentikan komunikasi dengan mantan kekasihnya dan bersiap mengurus anaknya sendiri. Namun, dia juga menyadari bahwa keputusannya ini akan menghadapi kritik dan hujatan dari netizen. Hal ini disebabkan oleh keputusannya untuk membuka donasi untuk membantu membiayai proses kelahiran anaknya.
Meskipun menghadapi tantangan yang berat, Denise bertekad untuk menjalani perannya sebagai ibu tunggal dengan penuh tanggung jawab dan cinta untuk anaknya yang akan datang. Dia berharap dapat menemukan dukungan dan pengertian dari lingkungan sekitarnya serta mengatasi kritik yang mungkin muncul dari publik.
(Kumparan)