Viralkan Saja

23/09/2023 7:21 pm

Masih Banyak Masyarakat Belum Tahu Bedanya BBM Produk Pertamina dengan Indo Mobil


JEPARA – Meski tidak ramai, keberadaan Gasoline di Jepara masih dicari dan diminati warga. Dari pantauan wartawan Jawa Pos Radar Kudus di tiga lokasi Indostation Mobil kemarin, Desa Krapyak, Jepara; Desa Ngeling, Pecangaan; dan Desa Kalongan, Batealit, tampak para pengendara mengisi bahan bakar tersebut. Secara umum, masih beroperasi. Tampak harga perliternya Rp 15.420.

Satu pengendara dengan motor scoopy terlihat mendatangi stasiun pengisian bahan bakar swasta tersebut. Adalah Hidayah, warga Desa Bugel yang kerap melewati jalan sekitar depan Indo Mobil Desa Ngeling, Pecangaan, sedang kehabisan bensin. Ia lalu mengisi Rp 25 ribu di pengisian tersebut. ”Sudah biasa beli pertamax. Ikut kata suami saya, biar mesinnya awet. Soalnya kalau isi pertalite ngendet mesinnya,” katanya.

Ia sendiri mengaku tidak tahu perbedaan pertamax produk Pertamina dengan gasoline dari Indo Mobil. ”Nggak tahu saya kalau lebih bagus ini (gasoline, Red),” ungkapnya.

Meski begitu, ia akan terus menggunakan pertamax. Baginya, kenaikan harga tidak terlalu berdampak. Ia mengutamakan agar mesin motornya bisa awet.

Dari pantauan wartawan pada sore hari di operator Desa Ngeling, Pecangaan, suasananya juga tidak sepi. Kebetulan Indo Mobil berlokasi di tempat yang cukup strategis. Dalam waktu 30 menit ada empat pengendara motor yang mengisi gasoline.

Hal senada juga disampaikan operator Indo Mobil Desa Kalongan, Batealit, Fitri. Dari yang ia amati selama ini, Indo Mobil yang ia jaga tidak sepi. Suasananya masih normal. Bahkan, ada beberapa konsumen yang sengaja mengisi di sana. Sebab, kualitas cairannya lebih baik. Disebut mirip kualitasnya dengan pertamax turbo.

Fitri menambahkan, stasiun pengisian tersebut biasa ramai saat pagi hari jam berangkat karyawan pabrik. Juga kadang sore saat jam pulang kerja. ”Sehari bersihnya bisa dapat Rp 100 ribu. Tidak ada target dari pusat,” jelasnya.

Rahmat Arif, operator di tempat berbeda, Indo Mobil Desa Ngeling, Pecangaan, mengatakan hal serupa. Meski BBM naik, stasionnya masih ramai. Terutama bagi saat karyawan berangkat kerja. ”Belinya macam-macam. Ada Rp 25 ribu atau Rp 30 ribu. Kalau mobil jarang, tapi tetap ada,” ujarnya.

Sementara itu, Dafa, Technical Support Indo Mobil yang membawahi Kudus, Jepara, dan Demak mengatakan, ke depan Indo Mobil akan berkembang lebih banyak. Sebab, masih laku dan dicari konsumen. Harga dan kualitasnya pun berbeda dengan milik Pertamina.

Di Jepara, ada 22 Indo Mobile. Ada juga tiga lokasi yang sedang proses pembangunan. ”Yang sedang pembangunan ada di Desa Slagi, Lebak, dan Mayong Lor. Nantinya (target di Jepara) ada lebih dari 35 stasiun pengisian,” ujarnya.

Ia juga bercerita, Indo Mobil pernah sangat ramai saat harga menyentuh Rp 10.900. Namun, turun drastis saat penjualan minyak mentah dunia baik. ”Pernah satu liter Rp 17.900, tapi tetap ada yang beli walaupun sepi,” ungkapnya.

Dia mengaku tidak ditarget penjualan oleh pusat. ”Kami dikasih dari pusat untuk satu bulan bisa 1.000-2.000 liter. Tergantung penjualan,” imbuhnya. (nib/lin)



Lihat Berita Asli

Leave a Comment