SOLOPOS.COM – Aneka brand restoran virtual Rebel Food
Solopos.com, JAKARTA — Nama Rebel Food diperbincang sejak penyedia aplikasi on demand Indonesia, Gojek, menanamkan investasinya di perusahaan food on demand itu September 2019 lalu.
Dikutip Bisnis.com dari Bloomberg, Gojek akan menggandeng perusahaan rintisan asal India Rebel Food. Perusahaan itu baru mendapatkan pendanaan senilai US$125 juta atau Rp1,8 triliun dari Coatue Management, Goldman Sachs, dan termasuk Gojek.
PromosiDukung UMKM Binaan BUMN Go Online, Tokopedia Daftarkan 2.000 NIB
Investasi tersebut akan digunakan Rebel Food untuk ekspansi ke Asia Tenggara dan Timur Tengah. Salah satunya adalah rencana mengembangkan jaringan 100 cloud kitchen bersama Gojek di Indonesia dalam 18 bulan mendatang.
New Normal Solo: TSTJ Segera Dibuka Kembali, Taman Cerdas Dan Lainnya Kapan?
Seperti apa bisnis Rabel Food? Rabel Food didirikan di India oleh Jaydeep Burman dan Kallol Barnerjee. Saat itu bisnis menyedia makanan dengan konsep restoran virual ini hadir dengan nama Faasos Food Services Pvt. Ltd.
Kemudian, pada 2018 keduanya melakukan rebranding dengan nama Rabel Food. Dikutip dari laman rebelfood.co, bisnis ini tumbuh cepat dengan menjangkau 35 kota di India.
Selain itu, Rabel Food kini memiliki 301 cloud kitchen di tiga negara, dan 2.200 restoran virtual.
Tak Awasi Protokol Covid-19, Petugas Pasar di Karanganyar Bisa Didepak
Cloud Kitchen Tidak Menyediakan Layanan Makan di Tempat
Bagi yang belum tahu, cloud kitchen adalah restoran yang khusus melayani pesan-antar makanan dan tidak menyediakan makan di tempat.
Restoran ini juga menyediakan fasilitas memasak berbagai jenis produk makanan dari berbagai jenis merek dagang untuk menghemat waktu antar dan ongkos logistik ke konsumen.
Dengan konsep cloud kitchen itu, Rabel Food menyajikan layanan terintegrasi food on demand, mulai dari melayani pemesanan, memasak, hingga distribusi.
Cerita Pedagang Kerupuk Klaten Kumpulkan Rp10.000 per Hari Untuk Berangkat Haji
Rebel Food menciptakan sendiri merek restorannya. Brand restoran yang dikembangkan Rebel Food selama kurang dari 10 tahun cukup banyak dengan berbagai jenis masakan. Sebut saja Faasos, Oven Story, Lunchbox, The Good Bowl, Slay, dan Navarasam yang terkenal di India.
Dalam tulisannya di blog website Rabel Food, Jaydeep Burman mengambarkan bagaimana bisnis ini berkembang pesat. Yang utama, Rebel Food bagaikan bisnis tanpa modal.
Berbeda dengan restoran yang melayani makan di tempat, yang butuh modal besar untuk beli/sewa properti, Rabel Food hanya butuh dapur. Hal ini membuat bisnis Rabel Food berkembang pesat.
Permintaan Penundaan Bayar Tagihan PJU Ditolak PLN, Begini Langkah Pemkot Solo Selanjutnya
Perusahaan Balik Modal Kurang dari 12 Bulan
Selama dua tahun hingga 2018, pendapatan dan jumlah restoran virtual Rebel Food tumbuh empat kali lipat. Dapur Rabel Food mencetak laba hanya dalam tiga bulan operasional dan investasi perusahaan ini balik modal dalam waktu kurang dari 12 bulan.
Jaydeep mengistilahkan Rabel Food dapat meluncurkan merek masakan baru tanpa modal tambahan.
“Dalam 24 bulan terakhir, kami telah menginkubasi dan mengembangkan tujuh merek restoran ke lebih dari 100 lokasi, tanpa mengeluarkan biaya tambahan,” kata Jaydeep, 2018 lalu.
Hari Ini Dalam Sejarah: 15 Juni 1215, Piagam Magna Carta Disahkan
Keistimewaan model bisnis cloud kitchen ini yang menarik Gojek. Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, menyatakan model bisnis cloud kitchen memudahkan mitra pengemudi dalam mencari parkir yang dekat dengan lokasi mitra pedagang.
Dengan demikian, mereka bisa lebih nyaman dan produktif dalam melakukan pengiriman makanan.
“Kami sedang menjajaki peluang menggunakan sistem cloud kitchen untuk meningkatkan pengalaman pelanggan GoFood dengan menambah ketersediaan pilihan makanan dan mengurangi waktu tunggu,” ujarnya, 16 September 2019.
Jika Rabel Food hadir di Indonesia bareng Gojek, tentu akan menjadi pesaing barat bagi pengelola bisnis kuliner di Tanah Air. Apalagi, konsep ini sejalan dengan tren pesan antar makanan di tengah pandemi Covid-19.
