Viralkan Saja

03/10/2023 4:55 am

Sejak HSB Ditangkap, Pelaku UMKM Desa Sekatak Mengaku Alami Penurunan Omset – Benuanta


benuanta.co.id, KALIMANTAN UTARA – Empat bulan sejak ditangkapnya Briptu Hasbudi (HSB), kondisi Desa Sekatak, Kabupaten Bulungan kini nampak sepi.

Padahal sebelum ditangkapnya HSB, Desa Sekatak selalu nampak ramai bahkan disebut-sebut sebagai desa dengan perputaran ekonomi tercepat di Kabupaten Bulungan. Hal itu dikarenakan adanya aktivitas Tambang Emas ilegal, yang diduga juga dikelola oleh HSB.

Meski saat ini belum diketahui secara pasti, apakah perubahan Desa Sekatak ini berhubungan langsung dengan penangkapan HSB.

Namun sejumlah pelaku UMKM dan mantan penggali tambang, yang ditemui oleh benuanta.co.id, mengaku kalau kondisi sepi Desa Sekatak saat ini bermula sejak HSB ditangkap.

“Intinya sejak HSB ditangkap lah Sekatak mulai sepi. Padahal Kalau Sekatak sepi, kita para pedagang juga ikut terkena dampaknya. Karena yang beli jualan kita otomatis berkurang,” kata Rahmat, salah satu pelaku UMKM Sekatak yang ditemui benuanta.co.id pada Sabtu, 17 September 2022.

Rahmat membeberkan, sebelum Sekatak Sepi dirinya bisa memperoleh omset hingga Rp 2 atau 3 jutaan ke atas setiap harinya. Tapi sejak ditangkapnya HSB, kini omset yang diperoleh oleh Rahmat setiap harinya, tidak pernah sampai di angka Rp 1 juta.

“Sangat jauhlah mas, kalau waktu ramai pembeli memang sangat banyak, karena rata-rata yang beli merupakan para penggali. Kalau mengharapkan warga, kan disini penduduknya sedikit. Tapi karena para penggali banyak yang pulang, makanya Sekatak sepi,” bebernya.

Tak hanya itu, hal yang sama pun diungkapkan oleh pelaku UMKM lainnya bernama Remi, dirinya mengaku sejak Desa Sekatak sepi, jualan sembakonya juga ikut terdampak.

“Sangat jauhlah mas, banyak tidaknya yang beli kan tergantung ramainya orang. Nah kalau sepi seperti ini, pasti yang beli sepi juga,” kata Remi.

Terpisah, salah satu mantan penggali Tambang Emas Sekatak, Marna membeberkan kalau dirinya terpaksa harus balik ke Tanjung Selor, karena tidak adanya lagi aktivitas tambang yang boleh dilakukan.

“Begitu proses menggali berhenti, saat HSB ditangkap kita para penggali langsung pulang kampung, karena tidak ada lagi yang bisa diharapkan di Sekatak,” pungkasnya. (*)

Reporter: Osarade

Editor: Matthew Gregori Nusa



Lihat Berita Asli

Leave a Comment