KOMPAS.com – Cepat dalam penyajian. Nikmat disantap panas-panas. Inilah sensasi saat menyantap makanan cepat saji.
Memiliki banyak gerai di seluruh dunia, fenomena makanan cepat saji alias fast food identik dengan Amerika.
Namun siapa sangka, sejarah fast food sesungguhnya berasal dari era Romawi Kuno.
Baca juga: 7 Cara Makan Fast Food agar Tetap Sehat, Perhatikan Batas Konsumsinya
Dilansir berbagai sumber, saat itu, muncul banyak pedagang kaki lima yang menjual makanan.
Ini dikhususkan sebagai santapan orang-orang yang tak punya dapur di rumahnya.
Lalu, pada abad pertengahan, makanan cepat dan murah banyak tersedia di kota-kota besar di Eropa, termasuk London dan Paris.
Meski begitu, fenomena fast food baru benar-benar besar tatkala munculnya sejumlah restoran di AS.
Restoran fast food pertama kali berdiri di pada tahun 1912. Pelanggan memesan secara otomatis menggunakan koin, dan dengan cepat dilayani.
Baca juga: Apakah Fast Food dan Junk Food Berbeda?
Restoran cepat saji pertama adalah White Castle. Berdiri pada 1916, dengan menu hamburger.
Tahun 1919, Roy W Allen dan Frank Wright mendirikan A&W. Mereka menerapkan layanan drive true untuk pertama kalinya di Sacramento, California.
Tahun 1923, mereka mulai menjual sistem franchise yang menyediakan hamburger, kentang goreng dan hotdog.
Tahun 1960, A&W tersebar di 2000 tempat dan memiliki 1200 restoran hingga saat ini.
Baca juga: 4 Bahaya Makan Fast Food Terlalu Sering Menurut Ahli Gizi
Industri fast food berkembang pesat di tahun 1950-an.
White Castle, McDonald’s, A&W Root Beer dan Howard Johnson’s jadi penguasa pasar.
Istilah makanan fast food juga diabadikan di Amerika lewat kamus Merriam-Webster pada tahun 1951.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.