
Viralkansaja.com – Akibat kegagalan sistem, Toyota Motor Corp. menghentikan operasional ke-14 pabrik perakitan kendaraannya di Jepang pada hari Selasa, tanggal 29 Agustus waktu setempat.
Sebagai perusahaan otomotif terbesar di dunia, Toyota berharap produksi dapat kembali berjalan pada hari Rabu (30/8/2023), dengan dimulai dari 12 pabrik dahulu sebagai langkah sementara.
Sejumlah model kendaraan terkena dampak akibat insiden ini. Baik mobil-mobil kecil seperti Yaris dan Corolla, maupun merek mewah seperti Lexus, semuanya terpengaruh.
Toyota menjelaskan bahwa kerusakan terjadi pada “sistem pesanan produksi” pada hari Senin, mengakibatkan 12 pabrik terhenti pada pagi hari Selasa.
Penghentian ini juga mempengaruhi dua pabrik, yakni pabrik Miyata di Prefektur Fukuoka dan pabrik Daihatsu Motor Co. di Prefektur Kyoto.
Dua pabrik ini terpaksa berhenti produksi karena sistem tersebut bertanggung jawab dalam memproses pesanan untuk suku cadang kendaraan.
Namun, kedua pabrik ini memiliki persediaan suku cadang yang cukup sehingga mereka dapat beroperasi lebih lama daripada pabrik-pabrik lainnya.
Insiden ini menunjukkan adanya kerentanan metode produksi Toyota yang berfokus pada efisiensi dengan menghindari menimbun stok suku cadang berlebihan untuk produksi mobil.
Pada Maret tahun lalu, Toyota terpaksa menutup semua pabrik domestiknya karena pemasok Kojima Industries Corp., akibat serangan siber.
Pada bulan Juli, Toyota juga menghentikan sebagian operasinya akibat serangan siber pada sistem komputer di Pelabuhan Nagoya di Prefektur Aichi.
Pelabuhan ini merupakan pusat layanan pengiriman barang bagi Toyota dan gangguan berlangsung selama dua setengah hari.
Pada tahun fiskal 2022, produksi mobil Toyota skala global mencapai angka 9,13 juta unit, dan dari jumlah tersebut, 2,78 juta unit diproduksi di Jepang. Informasi ini diumumkan oleh Kyodo pada hari Selasa, tanggal 29 Agustus. (ANT)
Follow Sosial Media Viralkansaja: Instagram, TikTok, YouTube